32 Biksu dari Thailand Mencatat Sejarah Baru dengan Perjalanan Jalan Kaki Menuju Borobudur
32 biksu Buddha, yang dikenal sebagai bhante, dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia telah memecahkan rekor perayaan terbesar dan perjalanan terpanjang antara Thailand dan Indonesia dengan ritual keagamaan mereka yang menarik. Acara yang disebut International Thundong ini merupakan ritual keagamaan Buddha yang diikuti oleh 32 bhante tersebut.
Liaison officer untuk International Thundong, Ki Onto, mengatakan bahwa ia telah mendampingi para bhante sejak mereka tiba di Batam, Indonesia, dengan tujuan akhir di Candi Borobudur, Yogyakarta, untuk melaksanakan ritual keagamaan di Hari Raya Waisak.
"Saya sudah mengawal acara Thundong ini, yang merupakan ritual keagamaan, di mana puluhan bhante berjalan kaki dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan akhirnya sampai di Borobudur untuk Waisak tanggal 2 Juni nanti," ujar Onto saat diwawancarai detikJabar di Vihara Sian Jin Kupoh, Kabupaten Karawang, Jumat (12/5/2023) malam.
Tugas Onto adalah mengawal para bhante untuk memudahkan komunikasi dan memastikan mereka tiba dengan selamat dan aman di tempat tujuan di Borobudur.
"Ada 32 bhante, sebagian besar dari Thailand, dua dari Malaysia, dua dari Singapura, dan dua dari Indonesia," katanya.
Para bhikkhu memulai perjalanan mereka dengan berjalan kaki dari sebuah kuil di provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand, pada akhir Maret lalu.
"Perjalanan dimulai dari Nakhon Sri Thammarat, sebuah provinsi di Thailand, mulai dari 25 Maret 2023, berjalan kaki ke Malaysia, dan memasuki bulan Ramadan saat tiba di Singapura," katanya.
Para biksu berjalan kaki dari Thailand menuju perbatasan Malaysia-Singapura, kemudian menyeberangi lautan dengan perahu, dan melanjutkan berjalan kaki menuju perbatasan Indonesia-Singapura, lalu berjalan kaki di Batam.
"Saat berjalan kaki dari Thailand ke Malaysia, mereka menyeberangi laut dua kali dengan perahu karena perbatasan maritim. Setelah sampai di Batam, para biksu diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.
Para biksu mulai berjalan kaki lagi dari Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 9 Mei 2023, dan saat ini telah tiba di Karawang.
Di setiap pemberhentian, para biksu beristirahat di vihara yang dianggap sakral bagi umat Buddha.
"Total perjalanan hingga saat ini sudah 51 hari, dan mereka kini berada di Vihara Budha Loka Sian Jin Kupoh, beristirahat dan melakukan ritual keagamaan," jelasnya.
Para biksu tidak hanya disambut hangat oleh umat Buddha di setiap pemberhentian, namun juga disambut hangat oleh masyarakat di sepanjang perjalanan, terutama sejak tiba di Batam hingga tiba di Karawang.
"Setelah dari sini, kami akan melanjutkan perjalanan ke Cikampek, singgah sebentar di vihara, lalu ke Subang. Setelah itu, rencananya kami akan singgah dan menginap di salah satu pesantren di Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat," kata Onto.
Setelah dari Indramayu, para biksu akan melanjutkan perjalanan ke Cirebon, lalu ke Tegal, dan terakhir ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Di Jawa Tengah, para biksu rencananya akan singgah dan menginap di rumah seorang tokoh muslim ternama, Habib Lutfhi bin Yahya.
Mengenai ritual Thundong, Onto menjelaskan bahwa itu adalah ritual keagamaan yang mengharuskan para biksu berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain.
Posting Komentar untuk "32 Biksu dari Thailand Mencatat Sejarah Baru dengan Perjalanan Jalan Kaki Menuju Borobudur"